Jumat, 26 Desember 2008

PUISI CINTA............bukanlah kesesatan

PREXS KATA

Engkau luluhkan jiwa dan hati ini

Dengan sejuta senyum dan kepolosanmu

Hadirkan bawa rinduku pergi kealam mimpi

Tahkluk dan luluhkan keangkuhanku

Hingga jiwaku bertekuk lutut dihadapanmu

Engkau segarkan jiwaku kembali dari layuku yang tak bertepi

Engkau hadirkan kembali asa dan mimpi-mimpiku kembali

Engkau koyak dan getarkan jiwaku bersama alunan bisikmu

Engkaulah getar pertamaku yang meneguhkan aku berdiri

Diujung cakrawala aku akan menanti

Sampai senja dan usurnya waktu kucoba bertahan

Menunggu dan menanti sampai kau beri kesempatan untukku lagi?!

Kata hati ini aku persembahkan hanya untuk yang aku cintai dan mencintai, yang aku sayangi dan menyayangi, yang kukasihi dan mengasihi, dan yang penuh mengerti dengan sejuta makna.

Tak ada pendahuluan ataupun kata pengantar.Hanyalah sebuah pengungkapan hati yang bebicara akan kenyataan yang indah dan pahitnya, sebuah -langkah kehidupan anak manusia yang menatap cinta dengan sejuta asa.

Dengan kesederhanaannya, kepolosannya, kelugasannya, jujur, dan hanya apa adanya.Tanpa harus menuntut apa yang ada dalam impian dan angan-angannya.

Hanya satu…………..

KEYAKINAN…!!!

TERASING

Aku hanyalah orang asing dalam kehidupan ini.Kesendirianku adalah nyanyian suka dan duka yang selalu menemani aku. Sepiku adalah tarian pesta dan kematian yang menghiasi sunyiku.

Aku hanya orang yang tak dikenal oleh diriku sendiri. Suaraku parau terdengar ditelingaku yang tak mengenal siapa diriku ini.Mungkin aku tak akan bisa menampakkan jiwaku, siapa sesungguhnya diriku ini.

Aku hanyalah kekerdilan yang coba untuk menjelajahi sejuta makna dalam dunia ini. Saat aku kaluar untuk menjumpai alam raya ini, terpukau aku melihat keindahan alam semesta ini.Tetapi kebisuan menyertainya.Tak ada jiwa yang melambaikan tangannya untuk menyambut kehadiranku.Tak ada seorangpun yang dapat mengenal bahasaku.Tak ada seorangpun yang memahami isyaratku.

Aku berjalan diantara malam-malamku, kususuri lembah-lembah, gunung-gunung, Laut samudra yang seakan tak ada ujungnya.Semuanya hanya kebisuan.Tak ada sapaan buatku.

Aku lihat mereka dengan ketelanjangannya, tertawa menertawai kehadiranku sebagai seorang yang asing bagi mereka.Lalu aku coba lalui sebuah celah diantara mereka yang menyiratkan suatu cahaya yang dipenuhi janji.Kucoba katakan sesuatu pada mereka.Dan mereka mencoba untuk memahaminya.Lalu mereka menuntun aku mendahului bayang-bayang tubuhku menghadap sebuah keindahan yang mereka janjikan.Aku coba ikuti mereka dan aku biarkan mereka perlakukan jiwaku semau mereka.Aku hanya diam terpaku mencoba memahami apa yang mereka lakukan pada diriku.aku hanya diam… dan hanya diam….

Dan ketika aku berjalan dekati sekerumunan orang dengan hiruk pikuknya.Seseorang meraih tanganku dan sambil berkata dengan kawan-kawan mereka ”Hei, dia orang asing yang buta yuk kita seret dia dalam pesta kesenangan kita.” Aku merasa ketakutan, tapi aku hanya diam tak berani membangkang mereka.

Dan ketika aku berjalan diantara sekerumunan gadis-gadis dengan tawa mereka yang mengerikan.Seorang diantara mereka menarik jubahku sambil memberitahu temannya.”Hai,.. dia orang asing yang bodoh,Yuk kita penuhi hatinya dengan musik-musik cinta yang palsu!”Aku coba lari dan menghindar dari mereka, tetapi aku terkurung diantaranya.

Saat aku terlepas dari belenggu mereka, banyak orang tua yang menunjuk aku dan mengatai aku “Hei…..dia orang asing yang sudah hilang kejiwaannya hingga menjadi gila karena tak tahu siapa dirinya.Biarkan dan tinggalkan saja dia diujung jalan itu!”

Aku semakin terpuruk dialam ini.Bahkan pohon-pohon dan rumput-rumputpun berbisik-bisik membicarakan tentang aku.

Antara malam-malam yang kelam

Aku tetap menjadi kesunyian

Sepiku adalah malam yang menggelayut rahasia

Sebagai keterasingan diantara dua dunia

Aku tetap terjaga, mencoba bertahan menunggu sang fajar tiba

Meraih mentari pagi yang tawarkan sejuta asa.

Malam semakin sepi aku rebahkan jiwaku dialam mimpiku yang terbuat dari beludru benang sutra dan bulu-bulu halus menghangatkan tubuhku.Aku terbaring ditempat tidurku yang penuh dihiasi mahkota emas dan berbagai pernik-pernik yang terbuat dari perak dan intan permata.Aku merasa sedikit tenang dan damai, kesejukan mulai meresap dalam jiwaku dan menenangkan pikiranku, mengantarkan aku pergi kealam biru.

Aku terhanyut dalam keindahan mimpiku dan tak terasa sinar matahari pagi mulai menyengat kulitku.Aku terbangun dan terjaga mendapati aku ditengah-tengah gurun pasir, hanya berteman suara-suara angin yang menderu menerbangkan debu-debu yang membuat pedih mataku.

Aku memandang kesekeliling mengamati keadaanku. Semuanya terbentang luas lautan pasir-pasir merah.Aku angkat kakiku dan melangkahkannya menelusuri ujung-ujungnya.Ku coba mencari jejak ataupun tanda-tanda kehidupan yang ada.Tapi tak ada satupun yang mengisyaratkannya.Kakiku mulai perih menahan panasnya pasir-pasir yang terbakar matahari, tapi aku tetap mencoba menahannya.Sekali lagi aku coba mencari tanda-tanda satu titik sumber air yang mungkin bisa melepaskan dahagaku.Tapi semuanya nihil dan hampa.

Aku tersungkur menahan rasa lelah dan haus yang berkepanjangan.Aku hanya pasrah saja dan dalam hatiku berbisik, “Sampai kapan aku tetap menjadi keterasingan dan hanya sendiri tanpa ada seorang yang menemani?”

Semuanya membisu……!!!

PERMULAAN

Luhuring Bhujangga Manjing Tumenga Basuki Ing Swarga.(080980).Permulaan Poros kehidupan Diantara Bayangan Cinta.

Aku terlahir diantara bayang-bayang komunitas orang-orang yang tak percaya.Dengan berbagai aturan dan istiadat yang mereka ciptakan sendiri membuat aku ingin berontak dan merdeka.Semuanya hanya membuat kemunafikan dan kebohongan-krbohongan yang selalu membuat doktrin-doktrin kepalsuan.

Disaat aku melihat burung-burung terbang bebas diantara dedaunan dan cabang-cabang pohon memainkan sayap-sayapnya diantara kebebasan awan-awan, tak ada yang mengusik kemerdekaannya dan hidup diantara kebebasan hukum alam yang kekal seperti matahari yang selalu terbit dari sebelah timur, di pagi hari menaungi langit dan bumi, memancarkan makna yang selalu mengindahkan alam semesta tanpa menuntut balas.

Ku tercengang melihat langit memadu kasih dengan awan diantara pelangi-pelangi yang penuh kemesraan di tengah samudra kasih.Menghembuskan nafas-nafas aroma mewangi gunung sabana dilautan bunga-bunga edelweis menyisakan semburat kebahagiaan.

Tetapi nampaknya detik demi detik transisi mulai merubah indahnya alam pagi ini menjadi terik panasnya matahari.Dan hal itu juga mempengaruhi suasana kesederhanaan, dan kepolosan alam ini menjadi sebuah pemberontakan jiwa yang mulai terpengaruh penglihatan dunia ini.Keyakinan berubah menjadi sebuah agnostik yang bersifat nyata secara materi.

Dan duniaku semakin kacau balau di porak porandakan dengan segala keindahan yang menjanjikan kenikmatan dunia.Dipenuhi gemerlapnya cahaya-cahaya lampu yang hanya semu.Mengisyaratkan kebohongan-kebohongan yang dideklarasikan, menguasai jiwa-jiwa dan roh-roh yang hampa dan kosong.Akupun semakin terhanyut dengan duniaku sendiri.Janji-janji yang dahulu aku ikrarkan dan selalu melekat menjadi identitas yang telah melekat atas namaku semenjak aku terlahir, kini,,,,dengan kesombongan dan keangkuhanku aku ingkari tanpa rasa penyesalan dan rasa takut.

Tak ada hikmat setitikpun yang menyentuh hati nuraniku.Aku tetap menjadi keangkuhan dan kesombongan tanpa ada rasa belas kasihan diluar dunia-duniaku.Dengan kemunafikan aku hiasi dan warnai hidupku.Dengan congkaknya kutorehkan ego dalam setiap langkahku.

Aku kenakan jubah hitam sambil terbahak-bahak aku kunjungi takhta-takhta kerajaan dunia yang menyenangkan penglihatanku.Aku duduk dan kusandarkan resahku pada sebuah kenikmatan yang mereka sediakan untuk menyenangkan hasratku.Tembang-tembang persembahan dialunkan untuk menghibur kepenatanku.Para penghiburpun menawarkan dengan segala gaya yang dimilikinya.Tarian-tarian mereka mengisyaratkan alunan-alunan kenikmatan yang menghapus segala kebosanan dan rasa lelahku.Angankupun semakin melayang dibuainya.Bayangkanku terbang diantara surga-surga yang nyata.Segala rasa gerahku, kutinggalkan.Segala nurani, kutepis.Kubuang jauh-jauh segala nafas sesakku Aku nikmati segala kaebahagiaan yang mereka tawarkan.

Hingga suatu waktu aku merasakan titik-titik kejenuhan yng membuat aku bosan dan resah.Aku merasakan rasa ketakutan-ketakutan yang amatlah sangat.Aku mulai letih menyaksikan segala hiruk pikuknya dunia yang semakin keruh.Seperti yang digambarkan alam, dunia ini semakin penuh kebohongan dan kedustaan.Aku merasa kesepian ditepi jalan.Kakiku terasa letih dan kaku untuk kulangkahkan lagi menyusuri jalanan yang terasa semakin berat penuh dengan bebatuan yang terjal.

Aku merasa diperbudak kebohongan-kebohongan dunia yang menjanjikan.

Aku merasa diracuni kuasa gelap kejahatan yang semakin menaungi otak dan pikiranku.

Aku mulai terinfeksi doktrin-doktrin yang menyatakan dirinya kebenaran yang nyata.

Aku semakin resah, gelisah , bingung, bimbang, dan ragu….!!!???..

Entahlah……

Aku semakin terombang ambing keadaan.

Dengan segala kekacauan yang membelenggu dan mengoyak keyakinan aku paksakan untuk melangkahkan kakiku.Aku terus berjalan dan berjalan susuri kekacauan ini.hingga aku merasa benar-banar kelelahan.

Dan saat itu aku dikejutkan dengan sepasang jejak kaki yang asing diantara jejak-jejak kakiku.Aku coba mencari suatu petunjuk untuk mengetahui milik siapakah jejak kaki-kaki itu.Tetapi tak ada satu petunjukpun aku dapati.Dalam benakku terungkap sejuta tanya yang sulit aku temukan jawabannya.Aku semakin dibuat penasaran hingga kuberanikan diri untuk berteriak mencari jawaban ”Hai..siapakah engkau yang selalu mengikuti aku?” Sayup-sayup ada lirih bisikan terdengar dengan jelas sekali ditelingaku. “Inilah aku, Aku akan tetap ada bersamamu dan menyertaimu selalu.” Siapakah engkau?” Tanyaku semakin tak mengerti.

“Aku Bapamu yang akan selalu menyertai dengan segala kasihKu.” Jawabnya.

Dan akupun malah seperti mendapat obyek pelampiasan kemarahanku.Dengan segala emosi yang membelengguku aku memojokkannya. “Bohong!...Kalau Engaku Bapaku Kemana saja diriMu selama ini?sedangkan aku disini terpuruk diombang ambingkan dunia ini!”

“Tahukah kamu, Aku selalu menyertai setiap langkahmu.”

“Omong kosong!..Kenapa saat aku sendiri Engkau malah meninggalkan aku?” aku berusaha mendebatnya.

“Coba perhatikanlah…Bukankah engkau selalu melihat jejak kakiku yang menyertai setiap langkahmu?”Dengan penuh bijaksana Dia menjawab.

Dan akupun mencoba untuk memperhatikannya.Setelah aku perhatikan banyak sekali jejak –jejak kaki yang menyertaiku.Akan tetapi kadangkala hanya ada satu pasang jejak kaki.Dan akupun semakin tak mengerti.

Aku coba sekali lagi memojokkan Dia. “Hai… Engkau!? Setelah aku perhatikan jejak-jejak kaki itu, kemana saja Engkau, saat aku mengalami kesukaran dan membutuhkan seseorang yang menemaniku?Karena setahuku Engkau telah meninggalkan aku saat aku jatuh tersungkur?”

“Bodoh….!!! Pada saat penderitaan dan kamu mengalami kesulitan dan kesukaran, saat dimana kamu hanya melihat satu pasang jejak kaki. Disaat itulah dimana Aku menggendong kamu.”

Dengan penuh kasih Dia membisikkannya padaku.

Lalu akupun termenung dan duduk tersungkur meratapi segala keangkuhanku selama ini, yang membuat aku buta dan menjadi orang yang tolol.Aku merasa menjadi manusia yang tak tahu budi.Aku semakin menjadi tak berdaya.

“Sudahlah!!!…bangkitlah anakKu tak usah engkau meratapi segala yang telah lalu, teruskan perjalanmu yang masih panjang.Jadikanlah semua menjadi baru. Jadilah yang terbaik diantara yang paling baik!!!” Dia raih tanganku dan mengangkat aku lalu memapahku untuk meneruskan langkah-langkahku.Akupun teruskan perjalananku dengan rasa tenang dan damai.Tak pernah aku merasakan suatu kedamaian seperti yang kurasakan saat ini.Aku merasa kakiku semakin ringan dan penuh suka cita menikmati perjalanan yang warna-warni diselimuti mimpi yang pasti.Lalu bagaimana dengan cintaku?

Untuk anakku tercinta

Jgn pernah ragu anakku

Jangan pernah…..

Bila itu jalan hidup yang terbaik untukmu

Dan meskipun banyak rintangan dihadapanmu

Jangan pernah ragu untuk langkahkan kakimu

Ketakutanmu hanya akan memanjakan dirimu

Hadapilah…..

Hidup harus kita hadapi

Jangan terlalu terbuai kenikmatan duniamu

Dan jangan pernah kamu sembunyi

Jangan pernah sayang……..

Karena hidup akan selalu membimbingmu

Sudahlah…

Cepat tidur sayang

Bila esok kau buka matamu

Kamu akan siap hadapi kehidupan ini

Bunda dismpingmu selalu

Dan akan selalu mendoakanmu

Cinta sejati hanya dari bundamu…sayangku….

Bersabarlah sayangku,..

TUHAN selalu melihat dan mendengar segala do’a dan permohonanmu……..

Bundamu tercinta